Minggu, 08 Desember 2013

Hanya Ada 3 Hari Dalam Hidup Ini

HARI KEMARIN..
Kamu tak bisa mengubah apapun yg telah terjadi
Kamu tak bisa menarik perkataan yg telah terucapkan
Kamu tak mungkin lagi menghapus kesalahan dan
mengulangi kegembiraan yang kamu rasakan
kemarin.. Biarkan hari kemarin lewat, LEPASKAN saja..

HARI ESOK..
Hingga mentari terbit esok hari,
Kamu tak tahu apa yg akan terjadi..
Kamu belum bisa melakukan apa-apa untuk esok hari..
Kamu tak mungkin tahu.., sedih atau ceria di esok hari..
Karena Esok hari belum tiba BIARKAN saja..

Yang tersisa kini hanyalah HARI INI..

Pintu masa lalu telah tertutup..
Pintu masa depanpun belum tiba..
Pusatkan saja diri kamu untuk hari ini..
Kamu dapat mengerjakan lebih banyak hal untuk hari
ini.., Bila kamu mampu melupakan hari kemarin..
Dan melepaskan ketakutan akan esok hari..

Hiduplah HARI INI..

Karena masa lalu dan masa depan hanyalah permainan
pikiran yang rumit.
Hiduplah apa adanya.
Karena yang ada hanyalah hari ini..
Perlakukan setiap orang dengan kebaikan hati dan rasa hormat.
Meski mereka berlaku buruk pada kamu.
Sayangilah seseorang sepenuh hati hari ini.. karena mungkin besok cerita sudah berganti.

SUBHANALLAH...
Betapa ALLAH hidupkan kita dengan tujuan yang sangat baik. Semoga ALLAH bimbing kita agar dapat mengerti setiap kejadian dan hikmah yang terjadi di dalam kehidupan kita.

Aamiin Ya Rabb :))

Lupakanlah Masa Lalumu yang Menyakitkan

Jika pada masa lalu engkau pernah disakiti seseorang.
Jika pada masa lalu engkau pernah dikecewakan seseorang.
Maka tak ada alasan bagimu untuk tidak memberi maaf padanya.

Akan tetapi..

Sudah ada cukup alasan bagimu untuk tidak mempercayainya kembali.
Sudah ada cukup alasan bagimu untuk tidak mengharapkannyakembali.

Berhentilah memikirkan orang-orang yang telah mengecewakanmu di masa lalumu.
Berhentilah berharap kepada orang-orang yang telah dengan sengaja menyakitimu di masa lalumu.
Karena hal itu akan membuat banyak waktumu terbuang percuma dan sia-sia.

Berprasangka baiklah kepada Allah..
Karena Dia pasti punya alasan kenapa ia tidak berada bersamamu pada masa sekarang.
Karena Dia pasti punya alasan kenapa ia tidak berada bersamamu pada masa depanmu.

Ada saatnya Dia tidak selalu memberi apa yang kita inginkan.
Ada saatnya Dia tidak selalu menuruti apa yang kita harapkan.

Tapi yang pasti..

Allah lebih Mengetahui apa yang kamu butuhkan daripada sekedar apa yang kamu inginkan.
Akan ada waktu yang tepat kapan Dia akan memberimu sesuatu yang lebih indah dibandingkan dengan apa yang telah hilang dari genggamanmu.

Dan itulah sebenar-benarnya Karunia Nikmat-Nya yang terkadang banyak dari kita tidak menyadarinya.

Sanggup ..?

Sabtu, 07 Desember 2013

CUKUP DIAM SAJA

Ketika engkau sudah jujur, namun sering di dustai,
maka CUKUP DIAM SAJA tak perlu membalasnya dengan keburukan.

Ketika engkau sudah setia, namun sering di kecewakan,
maka CUKUP DIAM SAJA tak perlu membalasnya dengan kekecewaan.

Namun jika dengan DIAM membuat hatimu lebih tersiksa, maka katakanlah kepadanya dengan sebaik"nya dan sejujur"nya.

Jika ingin menangis, menangislah cucurkanlah air matamu di dunia nyata ini.
Dan jangan memendam air matamu di dlam hati karena tangisan dlam hati sangat sulit untuk di obati.

BerSabar dan kita harus percaya dan yakini bahwa sebesar apa pun rasa sakit itu pasti suat saat nanti ALLAH S.W.T. Akan menggantinya dengan sbuah kebahagiaan yang terindah.

Insya ALLAH... Aamiin.

Nasihat IBUNDA hari ini :

1. Orang yang iri kepadamu itu, sebagai tanda kehidupanmu sudah lebih lebih baik dari dia.

2. Orang yang selalu iri kepadamu itu, karena dia mengagumimu dengan cara yang berbeda.

3. Orang yang iri kepadamu itu, sebagai tanda kamu selalu bisa melakukan dari apa yang tidak bisa ia lakukan.

4. Orang yang iri kepadamu itu, sebagai tanda hidupmu lebih tinggi dari kehidupannya.

5. Sudahlah, tidak usah dipikirin orang seperti itu.

6. Maafkan saja.

7. Dengan memaafkan, kamu sudah cukup menunjukan kepadanya bahwa kamu memiliki pribadi yang baik dari dia.

8. Memaafkan juga selalu bikin kamu tenang.

9. Sudahlah, tidak usah memikirkan orang lain. Nanti mereka capek dan diam sendiri.

10. Lebih baik kamu mengejar impianmu, dan tunjukan kepada mereka-mereka yang iri kepadamu, bahwa hidupmu selalu lebih baik.

Keep Smile, be patient :)

Aku tetap TERTAWA.
Walau aku sebenarnya ingin MENANGIS.

Aku tetap TERSENYUM.
Walau aku sebenarnya KECEWA.

Aku tetap KUAT.
Walau aku sebenarnya SUDAH LEMAH.

Aku tetap SEMANGAT.
Walau aku TERTEKAN oleh masalah.

Dan yang terpenting;
Aku tetap SABAR dan memandang segalanya baik saja walau sebenarnya hatiku sedang MERANA karena aku tahu Allah SWT senantiasa disisiku.

Selasa, 03 Desember 2013

Makalah Gizi Masyarakat - AKG


ANGKA KECUKUPAN GIZI

Makalah
Diajukan untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Gizi Masyarakat
Semester III Tahun Akademik 2013/2014




Oleh :
Syeifi Latifah





PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN

BAB I
PENDAHULUAN


1.1              Latar Belakang
Masalah gizi tidak terlepas dari masalah makanan karena masalah gizi timbul sebagai akibat kekurangan atau kelebihan kandungan zat gizi dalam makanan. Kebiasaan mengkonsumsi makanan yang melebihi kecukupan gizi menimbulkan masalah gizi lebih yang terutama terjadi di kalangan masyarakat perkotaan. Dilain pihak empat masalah gizi kurang seperti gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY), anemia gizi besi (AGB), kurang viatmin A(KVA), kurang energi protein (KEP) masih tetap merupakan gangguan khususnya di pedesaan.
Dengan meningkatnya taraf hidup sebagian masyarakat yang tinggal baik di perkotaan maupun di pedesaan akan memberikan perubahan pada gaya hidup. Pemilihan makanan yang cenderung menyukai makanan siap santap dimana kandungan gizinya tidak seimbang. Rata-rata makanan jenis ini mengandung lemak dan garam tinggi, tetapi kandungan serat yang rendah. Disamping itu masih banyak masyarakat yang hidup dibawah garis kemiskinan dimana pemenuhan kebutuhan makanan kurang sehingga timbul masalah gizi kurang. Jadi masalah gizi yang timbul, baik masalah gizi kurang maupun masalah gizi lebih sebenarnya disebabkan oleh perilaku makan seseorang yang salah yaitu tidak adanya keseimbangan antara konsumsi gizi dengan kecukupan gizinya.
Ada pergeseran konsep standar gizi yang digunakan pada masa lalu dan masa kini. Pada masa lalu hanya dibuat satu standar gizi, yaitu angka kecukupan gizi yang dianjurkan (recommended dietary allowances, RDA) untuk keperluan berbagai tujuan. Pada masa kini standar gizi dibuat tidak tunggal lagi, tergantung tujuan penggunaannya, yaitu kebutuhan rata-rata (estimated average requirement, EAR), asupan gizi yang cukup (Adequate Intake, AI), kecukupan gizi (recommended dietary allowances, RDA), dan batas atas asupan (Tolerable Upper Intake Level, UL). Untuk keperluan di Indonesia hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII tahun 2004 menetapkan tiga standar gizi, yaitu angka kecukupan gizi (AKG), batas atas asupan (UL), dan acuan label gizi (ALG).

1.2              Rumusan Masalah

1.      Apakah yang dimaksud dengan Angka Kecukupan Gizi ?
2.      Apakah kegunaan Angka Kecukupan Gizi ?
3.      Apa sajakah faktor yang mempengaruhi Angka Kecukupan Gizi ?
4.      Bagaimana gambaran Angka Kecukupan Gizi (AKG) orang Indonesia?
5.      Bagaimana cara mengukur Angka Kecukupan Gizi?

1.3                Tujuan

1.      Menjelaskan pengertian Angka Kecukupan Gizi ( AKG )
2.      Menjabarkan Konsumsi Pangan dan Kecukupan Gizi  
3.      Menjelaskan kegunaan Angka Kecukupan Gizi
4.      Menyebutkan factor yang mempengaruhi kecukupan gizi
5.      Menggambarkan kondisi Angka Kecukupan Gizi orang Indonesia

BAB II
PEMBAHASAN
  
2.1              Definisi
            Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkaan (AKG) atau Recommended Dietary Allowances (RDA) adalah taraf konsumsi zat-zat gizi esensial, yang berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan hampir semua orang sehat. Angka kecukupan gizi adalah banyaknya zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk mempertahankan status gizi adekuat (Almatsier 2009).
AKG yang dianjurkan didasarkan pada patokan berat badan untuk masing-masing kelompok umum, gender, aktivitas fisik, dan kondisi fisiologis tertentu seperti kehamilan dan menyusui. Dalam penggunaannya, bila kelompok penduduk yang dihadapi mempunyai rata-rata berat badan yang berbeda dengan patokan yang digunakan, maka perlu dilakukan penyesuaian. Bila berat badan kelompok penduduk tersebut dinilai terlalu kurus, AKG dihitung berdasarkan berat badan idealnya. AKG yang dianjurkan tidak digunakan untuk perorangan  (Almatsier 2009).

2.2              Kegunaan Angka Kecukupan Gizi (AKG)

Angka kecukupan gizi yang dianjurkan digunakan untuk maksud-maksud sebagai berikut:
1.      Merencanakan dan menyediakan suplai pangan untuk penduduk atau kelompok penduduk.
2.      Menginterpretasikan data konsumsi makanan perorangan ataupun kelompok.
3.      Perencanaan pemberian makanan di institusi, seperti rumah sakit, sekolah, industri/perkantoran, asrama, panti asuhan, panti jompo dan lembaga permasyarakatan.
4.      Menetapkan standar bantuan pangan, misalnya untuk keadaan darurat; membantu para gtransmigrasin dan penduduk yang ditimpa bencana alam serta memberi makanan tambahan untuk balita, anak sekolah, dan ibu hamil.
5.      Menilai kecukupan persediaan pangan nasional.
6.      Merencanakan program penyuluhan gizi.
7.      Mengembangkan produk pangan baru di industri.
8.      Menetapkan pedoman untuk keperluan labeling gizi pangan. (Almatsier 2009).

2.3              Angka Kecukupan Gizi Kelompok Khusus
Angka kecukupan gizi untuk kelompok khusus meliputi umur, pekerjaan kondisi hamil dan menyusui. Adapun prinsip dasar AKG untuk masing-masing kelompok adalah sebagai berikut:

1.      Umur
Pada usia balita terjadi pertumbuhan dan perkembangan sangat pesat. Karena itu kebutuhan zat gizi tiap satuan berat badan relatif lebih tinggi dari kelompok umur lain.
Contoh :
Kebutuhan energi bayi/balita 100-120 kilo kalori per kilogram berat badan,sedangkan pada orang dewasa 40-50 kilokalori per kilogram berat badan. Kebutuhan protein bayi/balita : 2-2.5 gram/kilogram berat badan. Dari contoh ini terlihat, bahwa makin bertambah umur, kebutuhan zat gizi seseorang relatif lebih rendah untuk tiap kilogram berat badannya.

2.      Aktivitas
Kebutuhan zat gizi seseorang ditentukan oleh aktivitas yang dilakukan sehari-hari.Makin berat aktivitas yang dilakukan, kebutuhan zat gizi makin tinggi pula, terutama energy.
Contoh:
Seorang pria dewasa dengan pekerjaaan ringan, membutuhkan energi 2800 kilokalori. bila bekerja berat, ia membutuhkan energi 3600 kilokalori.

3.      Jenis Kelamin
Kebutuhan zat gizi juga berbeda antara laki-laki dan perempuan, terutama pada usia dewasa. Perbedaan ini terutama disebabkan oleh komposisi tubuh dan jenis aktivitasnya.
Contoh:
Laki-laki dewasa dengan aktivitas ringan membutuhkan energi dan protein masing-masing 2800 kilokalori dan 55 gram protein, sedangkan pada wanita dewasa dengan aktvitas ringan membutuhkan 2050 kilokalori dan 48 gram protien. Kebutuhan zat besi pada wanita 2 kali kebutuhan zat besi laki-laki. Perbedaan kebutuhan zat besi ini karena fungsi kodrati yaitu haid.

4.      Kondisi Khusus (hamil dan menyusui)
Pada masa hamil dan menyusui, kebutuhan zat gizi pada wanita meningkat karena disebabkan beberapa hal, antara lain:
Metabolisme meningkat Konsumsi makanan juga meningkat untuk kebutuhan diri sendiri, bayi yang dikandung dan persiapan produksi ASI.

2.4              Angka Kecukupan Gizi Kelompok Lain
Angka kecukupan gizi yang disusun belum mempertimbangkan faktor geografi dan ekologi, sehingga perlu ada penyesuaian untuk keadaan demikian. Terutama yang menyangkut kebutuhan zat gizi mikro.
Contoh :
-          Penduduk di daerah perkotaan dengan tingkat polusi tinggi perlu mengkonsumsi lebih banyak makanan sumber vitamin dan mineral.
-          Seseorang yang sehari-hari bekerja di lingkungan radiasi, kebutuhan semua zat gizi tentu lebih tinggi daripada seseorang yang bekerja di lingkungan tanpa radiasi.
-          Penduduk di daerah pegunungan yang dingin, kecukupan energi, vitamin dan mineral tentu lebih tinggi dari penduduk di daerah pesisir yang panas.

2.5              Faktor Yang Mempengaruhi Kecukupan Gizi
Di samping kegunaan kecukupan gizi tersebut yang mempunyai beberapa keterbatasan. Kecukupan gizi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu sebagai berikut.
1. Tahap pertumbuhan dan perkembangan tubuh.
2. Ukuran dan komposisi tubuh.
3. Jenis kelamin.
4. Keadaan kesehatan tubuh.
5. Keadaan fisiologis tubuh.
6. Kegiatan fisik.
7. Lingkungan.
8. Mutu makanan.
9. Gaya hidup.

2.6              Prinsip Menyusun Menu Seimbang
1.      Bahan makanan mempunyai tiga fungsi bagi seseorang, yaitu fungsi biologi, psikologi dan sosial.
2.      Makanan dapat dikelompokkan menurut slogan empat sehat lima sempurna menjadi lima golongan, yaitu makanan pokok, lauk pauk, sayur-sayuran, buah dan susu.
3.      Pemilihan bahan makanan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : keadaan psikologi, pendidikan, pendapatan, sosial budaya dan geografi
4.      Dalam memilih bahan makanan perlu memperhatikan jenis dan tanda kerusakan bahan makanan serta ciri-ciri bahan makanan yang baik
5.      Pengertian menu seimbang adalah susunan hidangan beberapa macam makanan yang mengandung energi dan zat gizi secara cukup, baik jenis maupun jumlahnya.
6.      Manfaat yang diperoleh dari menyusun menu seimbang adalah kebutuhan zat gizi dapat terpenuhi; dapat memilih bahan makanan yang baik, dan sesuai dengan keadaan sosial, ekonomi dan budaya; mengurangi kehilangan zat gizi selama penyiapan makanan; serta mengurangi kebosanan akan menu makanan
7.      Dalam merencanakan menu seimbang perlu memperhatikn berbagai faktor, yaitu : kecukupan zat gizi, pemilihan bahan makanan yang baik dan sesuai , serta penyelenggaraan makanan
8.      Proses yang harus dilakukan dalam menyusun menu adalah menentukan kecukupan gizi, menentukan hidangan, penentuan pemilihan bahan makanan, serta pengolahan bahan makanan

2.7              Angka Kecukupan Gizi (AKG) Orang Indonesia
NO
KelompokUmur
BeratBadan
( Kg )
Tinggi Badan
( cm )
Energi
( Kkal )
Protein
( gr )
Anak
1
0 – 6 bl
6
60
550
10
2
7- 12 bl
8,5
71
650
16
3
1 – 3 th
12
90
1000
25
4
4 – 6 th
17
110
1550
39
5
7 – 9 th
25
120
1800
45
Laki - Laki
6
10 – 12 th
35
138
2050
50
7
13 – 15 th
46
150
2400
60
8
16 – 18 th
55
160
2600
65
9
19 – 29 th
56
165
2550
60
10
30 – 49 th
62
165
2350
60
11
50 – 64 th
62
165
2250
60
12
64 + th
62
165
2050
60
Wanita
13
10 – 12 th
37
145
2050
50
14
13 – 15 th
48
153
2350
57
15
16 – 18 th
50
154
2200
50
16
19 – 29 th
52
156
1900
50
17
30 – 49 th
55
156
1800
50
18
50 – 64 th
55
156
1750
50
19
64 + th
55
156
1600
50
Hamil ( +an )
20
Trimester 1
+ 180
+ 17
21
Trimester 2
+ 300
+ 17
22
Trimester 3
+ 300
+ 17
Menyusui ( +an )
23
6 bln pertama
+500
+ 17
24
6 bln kedua
+550
+ 17


2.8              Cara Mengukur Angka Kecukupan Gizi
Angka Kecukupan Gizi (AKG) setiap individu akan berbeda sesuai dengan kondisi masing-masing. Untuk mengukur AKG bagi orang dewasa secara cepat, kebutuhan kalori/energi dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

Jenis Kelamin
Angka Kecukupan Gizi ( AKG )
Ringan
Sedang
Berat
Laki – Laki
1,56 x BMR
1,76 x BMR
2,10 x BMR
Perempuan
1,55 x BMR
1,70 x BMR
2,00 x BMR

Prinsip untuk menentukan Angka Kecukupan Energi didasarkan pada pengeluaran energi dimana komponen Basal Metabolic Rate (BMR) merupakan komponen utama. Nilai BMR ditentukan oleh berat dan susunan tubuh serta umur dan jenis kelamin. Secara sederhana nilai BMR dapat ditaksir dengan menggunakan rumus regresi linier sebagai berikut :

2.9              Rumus untuk menaksir nilai BMR

Kelompok Umur ( Tahun )
BMR ( kkal/hari )
Laki - laki
Wanita
0 – 3
60,9 BB + 54
61,0 B + 51
3 – 10
22,7 BB + 495
22,5 B + 499
10 – 18
17,5 BB + 651
12,2 B + 746
18 – 30
15,3 BB + 679
14,7 B + 496
30 – 60
11,6 BB + 879
8,7 B + 829
> 60
13,5 BB + 487
10,5 B + 596
Sumber : FAO/WHO/UNU, 1985 (dengan penyesuaian) (dikutip dari Widyakarya Pangan dan Gizi VI, 1998)

Keterangan :
BB = Berat Badan (dapat digunakan actual weight atau BB ideal/norma tergantung tujuan)

Dengan komposisi makanan sehari 60% dari sumber karbohidrat, 20% dari protein dan 20% dari lemak. Kecukupan protein yang dianjurkan adalah 0,8 gram/kgBB/hari. Konsumsi protein yang berlebih dapat membebani fungsi ginjal. Pada kondisi tertentu, seperti gizi buruk atau masa penyembuhan konsumsi protein dapat ditingkatkan antara 1,2 - 1,8 gram/kgBB/hari. Dianjurkan memenuhi kebutuhan protein dari protein nabati dan hewani dengan perbandingan 3:1. Widya Karya Pangan dan Gizi VI tahun 1998, menetapkan AKG bagi orang dewasa secara nasional berdasarkan kebutuhan energi/kalori dari protein, sebagai berikut:

Indikator Tingkat
Konsumsi Tingkat
Persediaan
Energi
2.150 K Kalori
2.500 K Kalori
Protein
46,2 gram
55 gram

(9 gram protein ikan, 6 gram protein hewani lain dan 40 gram protein nabati)
AKG diatas bila kita jabarkan menurut takaran konsumsi makanan sehari pada orang dewasa umur 20-59 tahun, yaitu: nasi/pengganti 4-5 piring, lauk hewani 3-4 potong, lauk nabati 2-4 potong, sayuran 1 ½ - 2 mangkok dan buah-buahan 2-3 potong. Dengan catatan dalam keadaan berat badan ideal.

2.10          Konsumsi Pangan dan Kecukupan Gizi 

 Konsumsi pangan merupakan banyaknya atau jumlah pangan, secara tunggal maupun beragam, yang dikonsumsi seseorang atau sekelompok orang yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis, psikologis dan sosiologis. Tujuan fisiologis adalah upaya untuk memenuhi keinginan makan (rasa lapar) atau untuk memperoleh zat-zat gizi  yang diperlukan tubuh. Tujuan psikologis adalah untuk memenuhi kepuasan emosional  atau selera, sedangkan tujuan sosiologis adalah untuk memelihara hubungan manusia  dalam keluarga dan masyarakat (Sedioetama 1996). Konsumsi pangan merupakan faktor  utama untuk memenuhi kebutuhan gizi yang selanjutnya bertindak menyediakan energy bagi tubuh, mengatur proses metabolisme, memperbaiki jaringan tubuh  serta untuk  pertumbuhan (Harper et al.1986).
Konsumsi, jumlah dan jenis pangan dipengaruhi oleh banyak faktor. Menurut Harper et al. (1986), faktor-faktor yang sangat mempengaruhi konsumsi pangan adalah jenis, jumlah produksi dan ketersediaan pangan. Untuk tingkat konsumsi (Sedioetama 1996), lebih banyak ditentukan oleh kualitas dan kuantitas pangan yang dikonsumsi. Kualitas pangan mencerminkan adanya zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh yang terdapat dalam bahan pangan, sedangkan kuantitas pangan mencerminkan jumlah setiap gizi  dalam suatu bahan pangan. Untuk mencapai keadaan gizi yang baik, maka unsur kualitas dan kuantitas harus dapat terpenuhi. 
Apabila tubuh kekurangan zat gizi, khususnya energi dan protein, pada tahap awal akan meyebabkan rasa lapar dan dalam jangka waktu tertentu berat badan akan menurun  yang disertai dengan menurunnya produktivitas kerja. Kekurangan zat gizi yang berlanjut  akan menyebabkan status gizi kurang dan gizi buruk. Apabila tidak ada  perbaikan konsumsi energi dan protein yang mencukupi, pada akhirnya tubuh akan mudah terserang penyakit infeksi yang selanjutnya dapat menyebabkan kematian (Hardinsyah dan Martianto 1992). 
  Kecukupan gizi adalah rata-rata asupan gizi harian yang cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bagi hampir semua (97,5%) orang sehat dalam kelompok umur, jenis  kelamin dan fisiologis tertentu. Nilai asupan harian  zat gizi   yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan gizi mencakup 50% orang sehat dalam kelompok umur, jenis  kelamin dan fisiologis tertentu disebut dengan kebutuhan gizi  (Hardinsyah dan  Tampubolon 2004).
 Kecukupan energi dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin,  ukuran tubuh, status fisiologis, kegiatan, efek termik, iklim dan adaptasi. Untuk  kecukupan protein dipengaruhi oleh faktor-faktor umur, jenis kelamin, ukuran tubuh,  status fisiologi, kualitas protein, tingkat konsumsi energi dan adaptasi (Hardinsyah dan  Tampubolon 2004).

BAB III
PENUTUP

3.1              Kesimpulan
Angka kecukupan gizi merupakan terjemahan bebas dari Recommended Dietary Allowance (RDA), diartikan sebagai suatu kecukupan rata rata zat gizi setiap hari bagi hampir semua orang menurut golongan umur, jenis kelamin, ukuran tubuh, dan aktivitas untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal. Karena AKG dimaksudkan hanya untuk golongan orang yang sehat, maka penyimpangan-penyimpangan khusus kebutuhan gizi sebagai akibat kelainan metabolisme (termasuk malnutrisi), perawatan khusus dan lainnya tidak diperhitungkan dalam Angka Kecukupan Gizi.

3.2              Saran
Diharapkan setelah membaca makalah ini pembaca dapat memperbaiki jumlah kecukupan gizinya minimal sesuai dengan kebutuhannya agar dapat hidup sehat, diantaranya :
1.      Untuk mempertahankan hidup,
2.      Melakukan kegiatan internal/eksternal,
3.      Menunjang pertumbuhan,
4.      Melakukan aktivitas fisik, pemeliharaan tubuh, pernapasan, serta pencernaan dan eksresi.

DAFTAR PUSTAKA