Kamis, 08 Januari 2015

Innallaha ma'ashobirin :')

Apapun yg telah terjadi, sedang terjadi, dan yg akan terjadi pada diri kita, janganlah pandang itu sebagai sebuah masalah, melainkan jadikanlah itu sebagai sebuah tantangan. Karena hal ini bisa meningkatkan kualitas diri kita menjadi karakter yg stabil dihadapanNya, terutama dalam hal kesabaran.

Sabar bukan berarti menyerah tanpa usaha, sabar bukan pula perjuangan tanpa hasil.
Tapi sabar adalah taman kesejukan diantara ikhtiar dan tawakal.
Dengan sabar, percayalah dan yakinlah bahwa Allah akan segera menyambut niat dan keinginan tulus hambaNya.

Dan ketahuilah, orang beriman pasti akan merasa aman dan nyaman karena tahu Allah tidak membebani mereka melebihi apa yg dapat mereka tanggung dan Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Innallaha ma'anna, innallaha ma'ashobirin :)

Senin, 05 Januari 2015

Tugas AMDAL (Rona Lingkungan)


TUGAS AMDAL
(RONA LINGKUNGAN)
"Dampak Yang Ditimbulkan Akibat Adanya Pembangunan Perumahan dan Pertokoan Di Wilayah Kampung Bambu Kuning, Kecamatan Bojong Gede, Kabupaten Bogor"



Disusun Oleh :
Syeifi Latifah
Program Studi Kesehatan Masyarakat
Fakultas Ilmu Kesehatan
2015






A.   Rona Lingkungan

A.    Kualitas Air
§  Kualitas air tanah
Kualitas air tanah (air sumur) yang dipakai penduduk di sekitar lokasi rencana kegiatan kualitasnya ada yang baik dan ada yang kurang baik. Pada kualitas air tanah yang baik ditandai dengan tidak adanya parameter kualitas air yang melebihi ambang batas baku mutu yang disyaratkan, sementara kualitas air tanah yang kurang baik air sumurnya sudah terkontaminasi oleh tempat pembuangan air kotor (selokan).
§   Kualitas air sungai
Kualitas air sungai di sekitar rencana kegiatan sudah sangat tidak baik, karena sudah terkontaminasi oleh bermacam-macam limbah rumah tangga dan zat kimia lainnya yang dibuang secara sembarangan di sungai tersebut.

B.     Kuantitas Air
§  Kuantitas/debit air sungai
Sifat semua aliran sungai tersebut adalah berubah-ubah tergantung dari sungai ciliwung dari pusat yang mengendalikannya.
§  Kuantitas air tanah
Keberadaan air tanah suatu daerah sangat dipengaruhi oleh curah hujan dan karakteristik formasi geologi yang bersangkutan. Formasi-formasi tersebut mempunyai kemampuan untuk imbun air tanah yang terjadi dengan kecepatan yang berbeda.

C.    Ruang, Lahan dan Tanah
§  Tata ruang
Rencana tata ruang wilayah telah memberikan arahan pemanfaatan kawasan, baik berupa pembangunan perumahan kontrakan dan toko-toko kecil di sepanjang jalan wilayah Bambu Kuning dan perkebunan yang berada dekat dengan perumahan warga.
§  Penggunaan lahan
Pemanfaatan lahan yang telah ada di sekitar areal rencana kegiatan antara lain adalah persawahan, perkebunan dan tepi jalan wilayah Bambu Kuning yang menghubungkan Pemda Kab. Bogor, Bojong Gede dan Citayam. Sepanjang jalan tersebut terdapat konsentrasi pemukiman penduduk, pertokoan, perkebunan warga.
§  Tanah
·      Kesuburan tanah
Kelompok satuan tanah yang ada adalah kelompok tanah alluvial, litosol,. Dataran alluvial di wilayah studi tergolong subur dan sangat sesuai untuk daerah persawahan. Litosol merupakan tanah yang tipis dengan solum < 50 cm dan mengalami kontak langsung dengan batuan induk yang keras yang ada dibawahnya. Litosol merupakan tanah yang potensial untuk pengembangan pertanian, namun juga menyimpan potensi erosi yang besar.

D.    Transportasi
§  Kelancaran lalulintas
Tingkat kelancaran lalulintas di wilayah studi tergolong baik atau lancar.
§  Kondisi jembatan
Kondisi jembatan yang menghubungkan Pemda Kab. Bogor dengan wilayah Bambu kuning, umumnya sudah cukup memadai. Konstruksi jembatan yang digunakan memiliki dua tipe, yaitu menggunakan rangka baja dan gelagar beton.
F. Komponen Sosial
·            Demografi
§  Komposisi penduduk menurut mata pencaharian
Mata pencaharian sebagian besar penduduk di wilayah Bambu Kuning adalah dalam bidang agama dan pendidikan yaitu sebagai Tokoh agama dan guru. Jenis mata pencaharian terbesar kedua adalah dalam bidang industri kerajinan dan yang ketiga adalah bidang konstruksi khususnya sebagai buruh bangunan. Jenis mata pencaharian penduduk yang relatif masih terbatas jumlahnya adalah sebagian pegawai atau PNS dan ABRI/POLRI serta dalam bidang listrik, gas dan air.
G.    Sosial Budaya
§  Nilai dan norma budaya
Di wilayah Bambu Kuning terdapat 3 suku yaitu suku betawi, suku sunda dan suku jawa. Suku pendatang yang ada di wilayah ini antara lain adalah merupakan transmigran serta pendatang lain yang berupaya mencari peluang kerja yaitu susku bugis, padang, batak, manado, tiongkhoa dan sebagainya. Kegiatan adat yang sering dilaksanakan oleh warga masyarakat terutama yang terkait erat dengan siklus kehidupan manusia yaitu pesta perkawinan, perayaan kelahiran dan peringatan (pengajian) kematian. Kegiatan adat dan kebiasaan masyarakat ini biasanya dilakukan di balai desa, masjid, serta makam dan rumah masing-masing.
§  Sikap dan persepsi masyarakat
Sehubungan dengan rencana proyek, sikap dan persepsi masyarakat cukup beragam. Secara umum masyarakat setuju dengan rencana proyek tersebut dengan sejumlah harapan dan saran. Persepsi positif masyarakat terhadap rencana kegiatan terkait dengan adanya beberapa keuntungan atau manfaat yang dapat ditimbulkan dari adanya kegiatan proyek. Manfaat paling besar yang akan muncul dari kegiatan proyek dan akan dapat dirasakan oleh masyarakat adalah meningkatnya pendapatan masyarakat, kemudian adanya kesempatan kerja dan meningkatnya kesempatan berusaha. Selain itu juga terdapat sekitar 6,50% masyarakat yang menyatakan sangat mengharapkan dibangunnya fasilitas umum dan fasilitas sosial untuk warga masyarakat. Selain persepsi positif masyarakat terhadap proyek rumah kontrakan dan toko-toko ini, masyarakat juga memiliki persepsi negatif terhadap proyek terkait dengan kemungkinan adanya beberapa kerugian yang dapat terjadi dengan berlangsungnya proyek ini. Kerugian yang akan timbul dari kegiatan ini adalah meningkatnya peralihan fungsi lahan pertanian yang akan berdampak langsung terhadap terjadinya penurunan produksi pertanian. Selain itu juga terdapat kekhawatiran-kekhawatiran warga masyarakat seperti kemungkinan meningkatnya masalah lingkungan seperti banjir, tanah longsor, kepadatan penduduk, adanya penurunan kualitas dan kuantitas air dan adanya PHK serta penurunan pendapatan masyarakat sebagai akibat berhentinya proyek.
Terhadap kekhawatiran-kekhawatiran tersebut, masyarakat memberikan beberapa saran/masukan yang merupakan wujud kepedulian masyarakat terhadap rencana kegiatan sehingga berbagai perubahan yang mungkin terjadi dan khususnya yang berdampak negatif dapat ditekan seminimal mungkin. Beberapa saran/masukan masyarakat khususnya terkait dengan masalah pengadaan lahan adalah sebelum proses penggadaan lahan hendaknya dilakukan sosialisasi kepada masyarakat. Pembelian lahan dilakukan secara langsung kepada para pemilik lahan dan perlu dilakukan musyawarah secara transparan antara para pemilik lahan, pemrakarsa dan pemerintah khususnya untuk mencapai kesepakatan harga dan juga agar tidak ada pihak-pihak yang dirugikan.

H.    Komponen Kesehatan Masyarakat
§  Potensi resiko timbulnya penyakit
Potensi besarnya dampak atau terjadinya penyakit tercermin dalam beberapa angka kesakitan oleh beberapa jenis penyakit di wilayah bambu kuning. Jenis penyakit yang banyak diderita penduduk secara keseluruhan stroke, diabetes, penyakit kulit, typus, DBD, dan diare.
§  Karakteristik spesifik penduduk yang berisiko
Beberapa karakteristik spesifik penduduk yang dapat menimbulkan risiko adanya penyakit antara lain ditunjukkan dengan adanya pengelolaan sampah dan partisipasi masyarakat dalam kegiatan posyandu dan cara penanganan penyakit. Sementara itu pengelolaan sampah dilakukan dengan dibakar, masyarakat mengelola sampah dengan cara memasukkan ke dalam lubang lalu ditimbun, dengan cara membuang ke sungai. Pembuangan sampah ke lingkungan merupakan cara pengelolaan sampah yang tidak mendukung kondisi sanitasi lingkungan. Oleh karena itu upaya penyadaran masyarakat harus dilakukan agar kondisi lingkungan wilayah studi tidak menjadi semakin buruk. Masyarakat yang pernah menimbangkan balitanya ke Posyandu. Hal ini dapat diartikan bahwa sebagai perwujudan partisipasi warga masyarakat di bidang Pelayanan kesehatan, masyarakat menyatakan bahwa ketika sakit akan berobat melalui fasilitas kesehatan yang ada yaitu Puskesmas/Rumah Sakit ataupun dokter, masyarakat berobat ke tenaga medis dan paramedis, dan lainnya dengan cara mengobati sendiri diantaranya dengan minum obat bebas yang dibeli di warung atau apotek.
§  Kondisi sanitasi lingkungan
Sebagian besar penduduk di wilayah studi umumnya telah memiliki sumur sendiri untuk memenuhi kebutuhan air minum maupun mencuci pakaian dan peralatan rumah tangga lainnya. Namun kebersihan di sekitar lingkungan tempat tinggal umumnya belum tertata dengan baik, disamping itu kepemilikan saluran pembuang air limbah relatif masih sangat sedikit. Penduduk pada umumnya sudah memiliki jamban keluarga untuk keperluan buang air besar keluarga, Sementara itu ada penduduk yang kondisi sumur dan septitenk sangat berdekatan, sehingga tidak menutup kemungkinan sumur tersebut dapat terkontaminasi dengan septitenk tersebut, dan hal ini adalah kondisi yang sangat tidak baik untuk kesehatan.

B.   Dampak Potensial
*      Geo-Fisik-Kimia
§  Penurunan kualitas udara (debu dan gas)
§  Terjadi kebisingan
§  Perubahan sifat tanah
§  Terjadi erosi tanah
§  Gangguan system irigasi dan drainase
§  Penurunan kualitas air sungai
§  Penurunan kuantitas air tanah
§  Penurunan kelancaran lalulintas
§  Penurunan keselamatan berlalulintas
§  Kerusakan jalan dan jembatan

*      Komponen Biologi
§  Gangguan vegetasi
§  Gangguan biota air sungai
§  Peningkatan keanekaragaman dan kerapatan
§  Peningkatan keanekaragaman dan kelimpahan satwa

*      Komponen Sosekbud
§  Perubahan kependudukan
§  Perubahan pola kepemilikan lahan
§  Peningkatan pendapatan masyarakat
§  Ada kesempatan berusaha
§  Gangguan proses social
§  Perubahan sikap dan persepsi masyarakat

*      Komponen Kesmas
§  Penurunan kuantitas sanitasi lingkungan
§  Penurunan tingkat kesehatan masyarakat

C.   Dampak Hipotetik
*      Geo-Fisik-Kimia
§  Penurunan kualitas udara (debu dan gas)
§  Terjadi kebisingan
§  Gangguan system irigasi dan drainase
§  Penurunan kualitas air sungai
§  Penurunan keselamatan berlalulintas
§  Kerusakan jalan dan jembatan

*      Komponen Biologi
§  Gangguan biota air sungai
§  menurunnya kesuburan tanah
§  meningkatnya hewan-hewan melata dari dalam tanah
§  terkontaminasinya air sumur
*         Komponen Sosekbud
§  Perubahan kependudukan
§  Perubahan pola kepemilikan lahan
§  Gangguan proses social
§  Perubahan sikap dan persepsi masyarakat

*            Komponen Kesmas
§  Penurunan kuantitas sanitasi lingkungan
§  Penurunan tingkat kesehatan masyarakat

D.   Isu Pokok dan Lingkup Kedalaman Andal
*            Penurunan Kualitas Lingkungan
*            Menurunnya Produktivitas & keanekaragaman hayati
*            Perubahan social
*            Penurunan kesehatan masyarakat
*            meningkatnya masalah lingkungan seperti banjir dan tanah longsor